Khaula Sugira (Foto: Pribadi) |
Banyak orang yang sudah berekspektasi tinggi pada dokter. Pekerjaan yang katanya mulia karena bertanggung jawab atas nyawa manusia, disegani, dan mengangkat derajat keluarga.
Dokter memastikan pasien tertangani dengan baik namun tetap harus memikirkan keselamatan mereka.
Apakah kamu yakin untuk berprofesi sebagai dokter kelak? karena perjalanan yang panjang dan tidaklah mudah untuk menjadi seorang dokter.
Tulisan ini saya buat bukan bermaksud untuk mengendorkan semangat adik-adik yang berkeinginan menjadi seorang dokter, tetapi sebaliknya karena ingin membantu dan mendukung impianmu.
Saya berharap agar banyak adik-adik yang ingin menjadi dokter, agar kedepannya lebih banyak calon dokter yang ideal dan dokter totalitas dalam mengabdi untuk indonesia ini.
Nah, untuk adik-adik yang ingin menjadi seorang dokter nih kakak kasih sedikit tips, dibaca semua ya! Jangan di skip!
Perbaiki Niat
Niat merupakan tahapan yang paling awal dan utama sebelum kita melakukan sesuatu. Karena mengaplikasikan niat dalam suatu perbuatan bertujuan agar perbuatan tersebut tidak sia-sia. Maka sudah sangat jelas, Niat memegang peran paling besar.
Sudah benarkah niat kita? apa niatmu menjadi seorang dokter?
Bila kamu ingin menjadi seorang dokter, dengan niat untuk kaya raya, lebih baik tidak usah terlalu banyak berharap. Bila kamu berniat hanya untuk membangun citra diri, lebih baik segera kamu perbaiki.
Jadi adik-adik perbaiki niat kita. karena hanya dengan niat yang baiklah, Tuhan akan senantiasa meridhai apapun yang hendak kita lakukan dalam hidup.
Giat belajar
Jika kamu sudah menetapkan pilihan untuk menjadi seorang dokter, maka kamu harus siap untuk belajar seumur hidup karena hanya dengan terus memperbaharui ilmu, seorang dokter dapat mengembangkan potensinya.
Selain itu ilmu kedokteran selalu berkembang sehingga dokter dituntut untuk selalu belajar.
Sehingga jika kamu ingin menjadi dokter, belajarlah dengan rajin dan tekun mulai dari sekarang karena membiasakan diri giat belajar sejak dini maka akan menjadi hal yang baik di masa yang akan datang. Kecerdasan seseorang itu relatif, asal kita mau terus belajar. Tidak semua yang menjadi dokter adalah orang-orang yang jenius.
Banyak orang beranggapan yang kuliah kedokteran hanya yang pintar di sekolah. Mungkin diantara adik-adik ada bertanya ‘apakah tak ada kesempatan bagi kami siswa dengan otak yang pas-pasan? Jawabannya tentunya tidak seperti itu.
Kenyataannya tidak ada manusia yang bodoh/pas-pasan di dunia ini. yang ada hanya yg malas memaksimalkan otaknya atau ‘sakit’. Jadi, yang tak bisa menjadi seorang dokter adalah orang yang malas atau seseorang yang sakit, yang karena penyakitnya otaknya terganggu dan tidak mampu menjalankan aktifitasnya dalam belajar.
Yang membedakan adalah kemampuan kita untuk menyerap pelajaran ada yang cepat ada yang lambat. Untuk masalah ini yang dibutuhkan adalah kegigihan seseorang. Dalam hal ini orang yang agak lambat dalam menyerap ilmu harus lebih giat belajar dan tentunya membutuhkan waktu yang lebih dibandingkan yang cepat menyerap ilmu.
Oleh karena itu jangan menyalahkan otakmu, bila kamu sulit lulus sebagai mahasiswa kedokteran dan sedangkan orang lain mudah. Kita tidak tahu usaha yang sudah dilakukan oleh mereka, mungkin mereka sedang belajar dengan giat ketika kita sedang asyik bermain game atau menonton TV.
Jadi yang harus kita miliki adalah usaha yang keras. Semakin giat kita belajar maka akan semakin banyak ilmu yang kita ketahui. Yakinlah usahamu tidak akan mengkhianati hasil.
Restu Orangtua
Orangtua merupakan orang yang sangat penting dalam hidup kita dan dalam hal ini kita membutuhkan restu mereka untuk mencapai cita-cita kita. Kita harus menyampaikan keinginan kita kepada mereka karena dengan menyampaikan hal tersebut, orang tua dapat memberikan masukan, arahan, nasihat, dan gambaran persiapan materi untuk mendukung capaianmu. Hargai setiap pendapat dan keputusan yang dibuat orang tuamu.
Persiapan Materi
Mungkin, banyak orang yang beranggapan bahwa hanya anak orang kaya yang bisa kuliah di fakultas kedokteran. Namun, jangan dulu cemas, karena kuliah di fakultas kedokteran tidak semenakutkan itu.
Buat kamu yang memang berasal dari keluarga kaya, kalian seharusnya bersyukur karena dapat dengan mudah masuk fakultas kedokteran di PTN atau PTS manapun, lewat jalur mandiri atau seleksi nasional. Tentu amanahnya lebih berat, karena kamu harusnya lebih giat dibandingkan mereka yang kesulitan finansial.
Ingatlah perjuangan orang tuamu yang telah membiayai dan memfasilitasimu,tanpa bantuan finansial mereka kamu pun akan kesulitan.
Lalu bagaimana dengan yang kurang mampu?
Bagi yang keluarganya mampu, orang tuamu tak perlu kuatir, karena di perguruan tinggi negeri (PTN) sudah diberlakukan sistem UKT (uang kuliah tunggal) karena adanya BOPTN (Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri) dari pemerintah.
Jadi biaya yang harus dikeluarkan persemester ditentukan dari gaji orang tua mahasiswa yang dibedakan menjadi beberapa kelompok. Banyaknya kelompok dan besaran gaji yang ditentukan untuk setiap kelompok berbeda-beda di setiap universitas.
Kamu yang berasal dari keluarga tidak mampu, pemerintah juga sudah memberikan solusi dengan adanya program bidikmisi, yaitu beasiswa untuk calon mahasiswa mulai dari pendaftaran, uang kuliah, bahkan mendapat uang saku.
Tak hanya beasiswa bidikmisi, adapula Beasiswa Unggulan bagi kamu yang berprestasi di tingkat regional, nasional, atau internasional, Bea Studi Etos, dan ada juga beasiswa lainnya dari program kementrian lain jika kamu sudah menjadi mahasiswa nanti.
Selain itu, kamu juga bisa mencoba beasiswa dari yayasan atau beasiswa dari perorangan dengan spesific target dan syarat juga ketentuan yang berlaku. Asalkan kamu giat mencari informasi. Sekarang sudah sangat mudah kok mencari informasi tentang beasiswa karena semua sudah bisa diakses dengan smartphone.
Ada ketentuan dan syarat yang akan diajukan pihak universitas sebelum menerimamu sebagai peserta beasiswa. Masing-masing universitas, fakultas dan jurusan biasanya memiliki syarat yang berbeda-beda. Ada yang mengutamakan prestasi akademik dengan batas nilai minimum, ada juga yang berdasar pada status ekonomi calon mahasiswa.
Jadi sebaiknya setelah diterima menjadi mahasiswa kedokteran, berkonsultasilah dengan pembimbing akademikmu agar kamu bisa mendapat informasi terkait beasiswa yang ada di universitasmu.
Selain beasiswa dari universitas, adapula beasiswa dari perusahaan dengan ikatan dinas ataupun tidak untuk mahasiswa. biasanya berupa beasiswa full dan kontrak kerja selama beberapa tahun di perusahaan tersebut.
sebetulnya banyak sekali jalan bila kita memaksimalkan usaha, siswa SMA / mahasiswa kebanyakan kurang menggali informasi dan akhirnya buntu lalu lebih memilih untuk menyerah.
jadi, untuk kamu, maksimalkanlah usahamu, rajin mencari informasi dan banyaklah bertanya terlebih dahulu.
Berdoa
Nah cara yang terakhir, banyak berdo'a. Berdoalah yang baik lalu berserahlah hanya pada Tuhan, karena sebaik-baik pilihan adalah pilihan Tuhan. Kita tak akan pernah menyesali apapun kehendak Tuhan, bila kita telah berusaha keras sebelumnya. Tuhan menakdirkan kita untuk mendapat atau tidak mendapat sesuatu pasti karena ada alasan yang baik didalamnya.
Jadi, untuk adik-adik yang ingin menjadi dokter. Janganlah takut bermimpi menjadi dokter. Karena tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha dan berdoa.
Semoga adik-adik yang membaca tulisan ini menjadi semakin termotivasi menjadi dokter. Jangan menyerah !! Teruslah berusaha.
(Khaula Sugira)
#Infopemuda.id